Sabtu, 14 Februari 2009

ANTARA CINCIN EMAS BERLIAN DAN IMITASI

Seorang wanita bertandang kerumah seorang kyai, wanita itu menggunakan celana jeans, kaos oblong ketat dan tak menutupi kepalanya dengan jilbab.... Dengan ramah kyai itu mempersilahkannya masuk, dikeluarkannya seluruh isi dapur untuk menyuguh wanita itu.

Namun sebelum wanita itu menyampaikan maksudnya... Kyai bertanya kepadanya, "andai engkau memiliki cincin emas berlian yang berharga milyaran dan cincin imitasi yang seharga lima ribu perak, manakah yang akan anda pakai ketika akan berbelanja di pasar, di mall atau pusat keramaian?" Wanita itu menjawab : "imitasi!" "Kenapa?" selidik Kyai. "Kalau imitasi upama ada yang tertarik dan menjambret atau mencuri atau hilang jatuh tidak terlalu kecewa karena harganya murah kyai!" " ooooh begitu," kyai manggut-manggut, kemudian bertanya lagi "terus buat apa punya cincin emas berlian?" "karena harganya mahal maka yang boleh melihat hanya orang yang dapat dipercaya, seperti keluarga dan kawan karib, ya untuk dipesta-pesta kan orang yang datang khusus kyai, dihadapan mereka saya tidak khawatir menggunakannya!" "ooooohhhh," kyai manggut-manggut... dan terdiam sejenak.

Kemudian kyai berkata kepada wanita itu: "begitulah Islam memperlakukan wanita, menghargainya setinggi-tingginya dengan harga yang tak ternilai melebihi harga cincin emas berlian, karena itu Islam memerintahkan wanita menutupi wajah dan tubuhnya dengan pakaian longgar agar tidak semuanya bisa melihat. hanya orang yang bisa dipercaya dan amanah yang boleh melihat keindahan wanita. khususnya suami!, namun kalau wanita menghargai dirinya layaknya barang imitasi... semuanya bisa melihat dan tidak khawatir bila ada yang mau merenggut kehormatannya karena harganya murah." kemudian sejenak kyai menghela nafas..."karena itu mbak...hargai diri anda setinggi mungkin, tutupilah auratmu!"

wanita itu hanya tertunduk malu....dan sejenak kemudian pamit pulang, dia tak jadi menyampaikan niat kedatangannya kepada kyai. Kyai mengizinkannya pulang sambil membaca fatihah lirih... berharap wanita itu mendapat hidayah Allah.

Perintah jilbab memang bukan untuk membatasi ruang gerak wanita.. tetapi lebih dari itu Islam menghargai wanita setinggi langit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar