Kamis, 04 November 2010

CIRI JATIDIRI PGRI

CIRI-CIRI JATIDIRI

PGRI

Dalam bukunya “pengantar Antropologi”, Koentjoroningrat mengidentifikasikan pengertian cirri-ciri sama dengan etos. Etos berasal dari bahasa inggris “ Ethos ” yang berarti watak khas yang membedakan antara yang satu denan yang lain.

Kepribadian adalah ciri dari watak yang membedakan antara individu yang satu dengan yang lainnya.

A. Ciri Nasionalisme

Pengertian Nasionalisme barasal dari bahasa Inggris “ Nation ” yang artinya bangsa. Nasionalisme berarti paham kebangsaan.

Bagi PGRI, ciri Nasionalisme merupakan paham dan watak / kepribadian organisasi PGRI yang mengutamakan kesatuan dan persatuan, merupakan modal dasar untuk mencapai cita-cita proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.

PGRI selalu konsisten memperjuangkan, mempertahankan dan melestarikan Negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. sedangkan sifat Patriotisme adalah jiwa dan semangat PGRI dalam menjalankan tugasnya.

B. Ciri Demokrasi

Demokrasi adalah suatu pemerintahan yang segenap rakyatnya turut berperan aktif dalam pemerintahan dengan perantaraan wakil-wakilnya. Jadi pengertian demokrasi adalah gagasan / pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban dan perlakuan yang sama bagi warga Negara.

PGRI sebagai lembaga mempunyai ciri demokrasi yang artinya kedaulatan tertinggi organisasi berada ditangan anggota yang dilaksanakan melalui perwakilan kongres.

C. Ciri Kemitraan

Kemitraan adalah perihal hubungan / jalinan kerjasama dan lain-lain. Ciri kemitraan bagi PGRI mempunyai arti PGRI sebagai organisasi pejuang pendidik dan pejuang untuk membela hak-hak dan nasib pekerja pada umumnya serta Guru pada khususnya.

D. Ciri Unitarisme

Unitarisme adalah paham yang menginginkan bentuk Negara kesatuan. Unitarisme PGRI adalah salah satu wadah bagi Guru Indonesia, tanpa membedakan latar belakang, tingkat, jenis pendidikan, tempat dan lingkungan kerja, golongan, agama, jenis kelamin, status, asal-usul dan adapt istiadat dari para anggotanya.

Jadi cirri Unitarisme adalah PGRI sebagai alat untuk mempersatukan Guru-guru yang memang memiliki latar belakang yang berbeda dalam segala hal. Serta akan memperlancar proses pencapaian tujuannya.

E. Ciri Profesionalisme

Artinya PGRI mengutamakan karya dan kekaryaan dalam usaha mempertinggi kesadaran, sikap, mutu, krmampuan profesionalnya.

F. Ciri Kekeluargaan

Kekeluargaan dalam lembaga PGRI artinya berupaya menumbuh kembangkan rasa senasib dan sepenanggungan, memiliki jiwa gotong royong, saling menghargai, mencintai dan mengasihi antar sesame. Anggota PGRI sebagai lembaga persatuan Guru berusaha menumbuhkan rasa kekeluargaan yang dibangun dalam lingkungan pendidikan yang meliputi hubungan antara :

  1. Guru dengan guru berdasarkan kesejawatan
  2. Guru dan siswanya berdasarkan kasih sayang.
  3. Guru dengan pemerintah dalam menyukseskan programnya.

G. Ciri Kemandirian

Kemandirian adalah hal / keadaan yang dapat berdiri tanpa bergantung kepada orang lain. Ciri kemandirian yang dianut oleh PGRI berarti dalam menjalankan misinya bertujuan pada kemampuan diri sendiri tanpa keterikatan dan ketergantungan pada pihak lain.

H. Ciri Non Partai Politik

Dalam hal ini PGRI mempunyai hubungan organisasi dengan kekuatan ormas / orsospol manapun. PGRI adalah organisasi Independen yang lebih memfokuskan pada jalur pendidikan.

Tidak dapat kita pungkiri bahwa PGRI pada masa lalu ( Orde baru ) telah melakukan kesalahan karena telah berrafiliasi dengan golongan karya. Tetapi yang sebenarnya pada saat itu PGRI dijadikan “Alat ” perjuangan Orde baru dalam melanggengkan kekuasaannya.

Seiring dengan perubahan jaman bahwa PGRI kembali pada jalur yang benar dengan tidak memilah / membawa bendera partai manapun. Kalau toh masih ada anggota yang “ bergabung” dalam partai tertentu itu adalah semata-mata merupakan hak azasi “ anggota” sebagai warga Negara yang memiliki hak aktif dan hak pasif.

I. Ciri Jiwa, Semangat dan Nilai

Sejak berdirinya PGRI selalu komitmen terhadap sikap “ Kejuangan” latar belakang PGRI pun sama-sama sadari bahwa lahir dari jiwa kejuangan dan perjuangan.

Guru pada masa-masa kebangkitanm Nasional Kemerdekaan / jauh sebelum masa itu adalah sebagai pelopor-pelopor dan kader-kader pemimpin bangsa yang berjuang dengan “ keintelektualannya”.

Tokoh-tokoh pahlawan bangsa, seperti RA. Kartini, Dewi Santika, Ki Hajar Dewantara, Jend. Sudirman adalah sosok Guru yang berusaha dan berjuang demi meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Seperti sekolah-sekolah yang didirikan oleh PGRI pada awal-awal kemerdekaan “ Merupakan” kepedulian yang sangat nyata. Wujud sumbangsih yang sangat besar bagi Negara dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Karena pada saat itu pemerintah belum mampu mendirikan sekolah-sekolah Negeri dan sekolah-sekolah yang didirika “PGRI” lah yang “dinegrikan” oleh pemerintah sebagai sekolah negeri.

Dari penjelasan diatas, maka jelas bahwa PGRI konskuen berusaha menegakkan dan melestarikan jiwa, semangat, dan nilai-nilai 1945 sebagai jiwa kejuangan bangsa kepada generasi penerus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar