TULUSNYA CINTA DAN DO’A KU
Saat hari bersandar dipintu senja,,
Pada desir angin yang berbisik ditelingamu
Mungkin dengung suaraku tiada kau kenali lagi
Namun dalam rintihan kudus do’aku,
Namamu selalu lekat menghiasi lamunanku…
Pada setiap tetes darah yang
Mungkin semburat bayanganku tak kau hiraukan lagi
Namun namamu senantiasa ada dalam syair-syair suci yang kuderma
Namamu mewarnai tiap lengkung guratannya…
Pada tarikan dan hembusan nafas
Yang akan menggiring detak dijantungmu
Mungkin paras wajahku tak kau kenang lagi
Namun namamu selalu tersenandung dalam lantunan do’a-do’a dikedung hatiku
Namamu tak henti dan tak pernah jemu kusibakkan diantaranya…“hening separuh malam…
Kembali kusimpuhkan jasad dialtar kuasa Illahi…
Sembari menyusuri benak, tersirat rupa dambaan hati
Hingga fajar merekah, Meredupkan luka dari cinta tak tersampai…
“jika suatu hari nanti, setelah kau lelah mengelilingi cakrawala hati, atau kau terluka oleh bidadari yang kau temui…
Kembalilah dan datanglah padaku…
Camar cintaku akan menjemputmu karena sesungguhnya cinta terindah dan setiaku selalu dan selalu menantimu….
http://www.puisi.org
RINDU YANG TERELAI
Malam begitu indah dan cerah, namun tak seindah rasa yang ada didalam hati ini
hari-hari yang kulalui penuh dengan apa yang disekat “sepi”
Nalam kian larut
Rembulan pun telah berpulang keperaduan
Panas menjalar namun berat mata ini untuk dipejamkan
Sekian lama semakin menyiksa jiwa
Hati betapa nyeri teringat kekasih yang terkoyak oleh manisnya rayuan dan putus ditengah jalan
Kemudian diterjang badai
Senyum manismu adalah teka-teki,
Bagiku terasa sulit untuk ditebak
Leluconmu memang tidak lucu,
Namun dibalik leluconmu itu terselip takdir yang harus aku singkap darimu….
Maafkan Aku…..
http://www.puisi.org
Jadi inikah semata wayang anak panahmu
Yang kepadaku kau persembahkan
Ia telah meledakledak dalam dadaku
Melukis harihari dalam warnawarna bunga
Tik-tok jam dinding menatapi sepi
Sebab waktu takkan pernah berdusta
Bungabungapun hanyut dalam warna pelangi
Pada percakapan tentang perjalanan fana
(amargi gesang namung sakdermo nglampahi titah)
Semata wayang anak panahmu itu
Tetap hidup dalam hening ingatanku
Tumbuh subur taman bunga didadaku
Pun ketika busurmu luluh mengabu
Sebab kayu mestilah pasrah kepada api
Anak panahmu tetap hidup: menjadi api
http://www.puisi.org
Jadi inikah sepasang sayap yang kau kirimkan kepadaku
Sebaris rasa sepi yang tajam memahat dinding dadaku
Melukis harapan yang seperti salju mulai dibelai matahari
Apakah tangisku akan sampai kepadamu?
Akan kubasuh setiap huruf yang tercecer memenuhi lantai malam
Ketika kita menari dan tak ada sentuhan yang bisa lebih dalam
Dari selendang ungu penuh puji-pujian yang kau kalungkan
Bisakah hatiku terbebas dari tali itu?
Kalau begitu biarlah lilin kecil ini terus menunggu dan bersenandung
Agar kau tahu betapa dalam lautan wajahmu di bumiku
Niscaya kerinduan adalah terbangnya sejuta burung pipit
Akankah lelahmu tersandar di pundakku?
http://www.puisi.org
CINTA SEMUSIM KITA…
Beradu dengan mata elangmu
Sungguh membuatku tak berdaya
Indahnya mimpi yang pernah kau tawarkan
Memaksaku rela meninggalkan semua angan-angan
Hanya untuk meraih hatimu
Namun demikian…
Rendang tak mungkin
Dengan sekelip mata, kau memporak-porandakan tatanan pondasi yang susah payah kubangun redup angkasa menaungi kita.
Bayang-bayang perpisahan dicakrawala memanjang dan semakin nyata dan untuk kali Terakhir usapan tanganmu kurasakan
Dingin menghapus hangat air mataku…
Cinta kita tersemai semusim, tak mungkin bisa berputik
Karena akar kesetiaan telahpun tercerabut dari hatimu
Beranjaklah pergi ia kini
Meninggalkan bara lara berbalur duka tak berujung dibilik hatiku
Nanar kutatap punggungmu,
Kau pun tak menoleh untuk yang terakhir kalinya
Kau tak ingin melihat raut wajahku yang dirundung kedukaan
Kau pun ingin sembunyikan crystal beningmu yang tak kau kehendaki kejatuhannya…
http://www.puisi.org
Kala fajar mulai membuka pintu pagi, menggantikan gelita yang kesuraman
Kurintis kembali impian yang pernah hilang dari ranting asa
Setiap kakiku menciptakan langkah,selalu saja meninggalkan jejak luka kepedihan Masa silam,kutatap kembali sinarMU yang kian merangkah silau menghalangi pandangan
Debu melecut derap, bergegas seakan ingin turut menjemput senja dan menyepuhnya Menjadi bias-bias lembayung tinggalkan aku sendiri termanggu mencari bayang Sosok yang hilang dalam terang jingga menggeser terang, menuntunku untuk Menyongsong rembulan yang berjanji akan datang
Ahh……. penat tiba-tiba menjalar sampai keujung-ujung pembuluh darahku
Bintang…. akankah engkau akan datang, untuk berkerlip menghibur diriku yang semakin
Kasih….. mengapa kau selalu memintaku untuk menjawab setiap resah dan gundahmu
jika tak jarang kau tinggalkan serta kau biarkan diriku sendirian dalam tangisan
ditepian kelam….
lirih kusenandungkan lagu rindu
rindu akan kebahagiaan dan kedamaian
keletihan bathinku membuat anganku mengembara
jika memang sudah tak ada cinta lagi untukku…
mengapa lafadz keputusan tiada jua kau lontarkan…
agar aku tak semakin berharap,
berharap menatap indahnya purnama dicelah langit bersamamu….
malam….
sunyimu kini temanku…
kelammu juga sahabatku…
alunkan lagu sepi dalam keabadian,
untukku nikmati menjelang mimpi-mimpiku….
http://www.puisi.org
SEJARAH TAK MUNGKIN BERULANG
Sengaja kubiarkan kenangan lalu terus membelai asaku
karena ia adalah penabuh mimpi-mimpi nan usang
kubiarkan pula ilusiku mendera khayal agar seribu dendam mencinta tak lagi meronta dalam angan pancaran yang kukira matahari
namun ternyata hanyalah bias pelangi dari setetes embun
“indah namun hanya sesaat dan perlahan lenyap dikebiruan cakrawala nan luas”
mahligai indah yang pernah tercipta walau sesaat
meski kusadar jika segala kenangan itu tak mungkin dapat terulang kembali hingga keujung masa
kenangan biarlah menjadi memory dalam catatan sejarah perjalanan hidupku
semoga ia pula yang
ruang rindu yang terbatas waktu
agar keindahan yang tercampak tetap bersamayam dan bertahta diistana sanubariku….
http://www.puisi.org
Kusisir malam dalam kesunyian dikehampaan kelam
kurentangkan kedua tangan, mencoba rebah diperaduan nan sepi
dilangit kamarku,
samar kutangkap bayang seraut wajah yang dulu warnai hari-hariku bersama cinta dan kasih terindah
namun masa ceria itu kini telah pudar,
terusung bersama keranda cinta matiku
Kasih……
berjuta harap diderma kudus do’aku,
disana engkau telah tunai bahagia abadi…
malam ini aku teramat merindukanmu…
rindu yang sampai membuat jasadku sukar tuk berdiri tegar
kuingin jumpa dengan dirimu meski itu hanya sebatas dalam bunga tidurku…
hanya keindahanmu yang kutemui kini disebalik cinta kita yang luruh menjadi serpih puing-puing takdir tak dapat dihindari
saat inipun kutak tahu bahagiakah aku dengan mahligaiku…?!
nyatanya bagiku semua tampak suram dan beku,
menangis dalam lara nan pilu
sungguh kutak ingin tambatkan hati ini pada dermaga manapun…
karena disini guratan namamu setia menghiasi lembar hatiku…
biarlah….
biarlah kulalui hidup ini keseorangan,
menepi direlung takdir Illahi
dalam mimpipun aku sendiri…
bias cinta kasih ini masih terang menyala untukmu,
meskipun engkau telah jauh pergi….
http://www.puisi.org
KEPALSUAN CINTA …
Sewaktu engkau bertanya, kutatapi segugus dedaun kelapa gading melambai tertiup angin…
“indah hamparan pasir putih mencatat setiap serpih kisah kita…
disana tak kutemui sedikitpun cela,
semua terlihat sempurna….
aku tertegun menatapmu yang membuat aksara manja…
seketika gaung kerinduan itu terpancar dari binar mataku….
namun nyatanya….
dalam sewindu gurat rona berbiak menjadi pucat….
ribuan sesak menohok hati, memaksaku mengulur nafas berat…
ada makna apa dengan zahir yang kau lafadz
sewaktu kita duduk berdekatan, memandang mentari meredup dipapas senja…
zahirmu itu tersiar disetiap buih-buih putih yang menepi…
lalu menguap sampai keselempang lembayung senja
juga kesemak-semak belukar liar…
gaung rinduku kini membeku
dijamah kebungkamanmu…
kau sematkan mahkota kepalsuan cinta dipendopo hatiku…
yang membuatku meringkuk dalam sangkar nestapa tak berujung….
http://www.puisi.org
CINTAKU SETULUS YANG KAU MAU …
Mungkin aku memang tak sempurna dimatamu…..
pun tak bisa aku menjadi sempurna….
dan mungkin aku juga bukan yang terindah untuk dapat berdiri disampingmu…
tapi kumohon agar kau tahu maksud hatiku…
ku mau menjadi yang terbaik untuk teman hidupmu…
hati ini sudah sangat lelah,
bahkan letih hingga keujung_ujung persendianku…
dalam pengembaraanku mencari cinta dan sosok seperti dirimu…
yang bisa mengerti dan memahamiku…
kau selalu ada disetiap hembusan nafasku…
namamu pun tak pernah luput dari rajutan do’aku nan kudus…
tapi mengapa kau berlalu dari tatapanku dikala hatiku terpaut atas cinta kepadamu…
kutak mengerti apa sebenar yang engkau mau…
telahpun kupersembahkan hati dan jiwaku satu untukmu…
bayanganmu sentiasa mengulik alam fikirku…
namun diwaktu ini kau telah menjadi sosok yang berbeda…
dulu kau selalu mengerti tapi kini kau berubah menjadi tak peduli…
kau semakin jauh dan betapa sulit untuk kurengkuh…
disini jauh kuberharap…
kau
sosok yang mencintaiku apa adanya karena cintaku pun setulus yang kau mau….
http://www.puisi.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar